Pages

29 March 2007

General: ULTAH COY....!

Ampun! hari ini hari jadiku tak terasa umur sudah merayap jauh, seharusnya sudah cukup untuk “turning point” ke mana kita akan berlabuh dan bekal apa yg akan kita bawa. Aku dapat beberapa ucapan/ cerita baik via SMS maupun e-mail dari beberapa sohib kental. Ada satu yang cukup lucu tetapi juga bagus untuk direnungkan:

Konon, disuatu masa ada orang sudah tak sempat dan tak sanggup lagi untuk memikirkan urusan akhirat yang ada hanyalah kepentingan dunia semata. Hingga suatu hari orang tersebut mendapat kecelakaan lalu lintas, tak lama polisi datang dan menanyakan keadaannya. Orang tersebut marah2 sambil nunjuk2 dengan tangan kiri kepada orang yang menabraknya. Sang polisi kelihatan kaget dan terheran2 kemudian Ia bertanya “Pak, maaf tangan Bapak yang sebelah kanan mana?”. Orang tersebut semakin marah dan berteriak “Oh my God jam Rolex saya hilang…!”.

28 March 2007

General: ?xZs@$..akit gigi ach.


"Lagi nyeri huntu alias sakit gigi nich, ampun........!".

22 March 2007

General: Another Old Friend "Dodi Engang"

Ada hal menarik, unik sekaligus unexpected bagi saya pribadi apabila menyimak perjalan hidup teman saya yang satu ini, “Dodi Engang” begitulah aku memanggilnya. Pululan tahun berteman sejak masa SD sampai dengan SMP di Bandung terakhir kali bersama pada saat kelulusan saya dari UNPAD, 


saya merayakannya dengan tidak lazim yaitu pergi ke puncak gunung Merapi sementara lulusan lain di wisuda di kampus. Baru tahun ini aku bisa bersua kembali dengannya itupun dengan cara yang unexpected. Sekarang Dia sudah merried sama orang bule dan berdomisili di Australia tepatnya di Camberra. Di akhir cerita, apa yang bisa kita petik dari penggalan kisah hidupnya? “Amazing! “ yo, kita simak secuil kisahnya yang sempat aku nukil ….

Di pinggiran Lake Burley Griffin yang berada tepat di jantung kota Canberra, ibukota Australia, sebuah patung laki-laki bertopi lengkap dengan tongkat dan kumis tebal berdiri dengan megah di atas sebongkah tugu kecil. Gaya dan pakaiannya persis sekali dengan tuan-tuan tanah di masa penjajahan Belanda dulu. Bedanya, sekujur tubuh dan berbagai asesoris yang melekat di badannya semuanya berwarna abu-abu gelap, seperti layaknya patung yang terbuat dari semen.


Jika dipandang sekilas orang tak akan menyangka kalau patung yang satu ini lain dari yang lain. Pengunjung yang lalu lalang mulai tertarik dan tergerak untuk berfoto bersama sang patung. Kebetulan sekali hari itu banyak sekali penduduk Canberra dan sekitarnya yang berkeliaran di sekitar patung tersebut. Maklumlah saat itu tengah digelar parade bunga berjudul Floriade yaitu festival bunga yang digelar masyarakat Canberra untuk merayakan datangnya musim semi (spring ).

Seorang wanita bermata biru meminta teman laki-lakinya untuk mengambil gambar dirinya disamping sang patung. Si wanita pun mulai bergaya hendak memeluk sang patung. Betapa kagetnya dia saat patung tersebut balas memeluk. Si wanita pun menjerit menuju teman laki-lakinya. Jeritan si wanita menarik perhatian orang-orang yang lalu lalang di sekitarnya.




Si wanita itupun mulai memperhatikan sang patung dengan seksama. Dia mulai sadar jika benda yang disangkanya patung itu ternyata manusia biasa seperti dirinya yang mengenakan pakaian dan memoles kulitnya serba mirip semen. Si wanita pun tertawa dan bahkan berani bersalaman dengan sang patung. Sang patung pun membalas jabat tangan di wanita sipit dengan gayanya yang serbakaku mirip robot. Si wanita pun melirik kotak karton yang diletakkan tepat di depan sang patung. Dia pun menaruh selembar mata uang dolar Australia berwarna merah senilai AUD20. Lantas dia pun berlalu bersama teman laki-lakinya sambil berceloteh dan sesekali masih menoleh ke sang patung yang kini sudah kembali kaku di atas tugunya.

Tak terasa orang-orang sudah mulai berdiri melingkar mengitari sang patung. Kebanyakan diantara mereka anak-anak beserta orang tua dan keluarganya. Mereka tahu persis bahwa yang berdiri dihadapannya bukanlah patung melainkan manusia biasa yang tengah unjuk kemampuan berpose dan bertingkah polah seperti patung. Satu per satu anak berkulit albino itu mulai menyimpan uang recehan di kotak depan sang patung. Sang patung pun tak hanya berdiam diri melihat pengunjungnya mulai memberikan apresiasi.

Sang patung kembali bergerak ala robot ke arah anak bule yang menyimpan uang di kotaknya. Kali ini dia mengeluarkan sebuah permen bertangkai dari saku bajunya. Si anak pun mengira permen itu untuk dirinya, tapi kembali sang patung terdiam dengan posisi tangan menggenggam permen ke arah si anak. Si anak itupun menunggu, namun sang patung tetap terdiam. Tak sabar melihat gaya sang patung, si anak itupun mulai menggapai permen di tangan sang patung. Namun, sang patung dengan sigap tapi tetap kaku bergerak menghindar. Penonton pun tergelak ketawa melihat gaya sang patung dan wajah malu yang ditunjukkan si anak.

Begitulah gaya Dodi Darmadi yang akrab disapa Kang Dodi saat manggung menjadi patung. Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 38 tahun yang lalu ini sanggup berdiri kaku layaknya patung semen selama empat sampai lima jam.
Nggak pegel ? ''Aduh, itu mah pasti! Tapi kan ada yang mijetin di rumah,'' ujar Kang Dodi dengan logat Sunda yang masih kental.

Kang Dodi sudah menekuni profesi sebagai pengamen patung di Canberra sejak lima tahun lalu. Sebelumnya, dia sempat menjadi pengamen gendang di beberapa kota besar Australia seperti Sydney, Melbourne dan Adelaide. Itu dilakukannya sejak tahun 1998 lalu saat dia mengakhiri masa lajangnya dan mempersunting Charlene, seorang wanita berkewarganegaraan Australia. Sejak itu pulalah dia hijrah dan menetap di Australia meskipun hingga saat ini tetap berkewarganegaraan Indonesia.

Selain di ajang
Floriade Kang Dodi rutin matung Old Bus Depot Market, Kingston, Canberra. Pasar barang-barang kerajinan tangan satu-satunya di ibukota Australia ini menjadi tujuan wisata paling populer. Di sisi kiri pintu masuk pasar inilah Kang Dodi setiap hari Minggu matung
dengan kostum yang sama. Apa orang tidak bosan? ''Tentu tidak, karena setiap tampil jadi patung selalu ada hal baru yang saya tawarkan,'' tegas Kang Dodi. Meski mengaku pendapatan dari matung jauh lebih banyak dibandingkan dengan menjadi pengamen gendang, Kang Dodi masih melanjutkan hobi yang satu ini. Namun, dia tidak punya tempat tetap dan selalu berpindah dari satu mal ke mal yang lain. Melalui pukulan tangan Kang Dodi, instrumen khas Jawa Barat ini bisa mengiringi lagu dengan berbagai bahasa seperti bahasa Sunda, Jawa, Indonesia, Inggris, hingga Latin. Untuk yang satu ini, Kang Dodi memang serbabisa.

Menurut Kang Dodi, pendapatannya dari
matung dan ngamen cukup untuk menghidupi istri dan kedua anaknya. Tentu dengan sokongan istri yang juga menjadi pengajar Bahasa Indonesia di Australian Defence Force (Departemen Pertahanan Australia). Lantas, mejeng di negeri orang belajar dari mana? ''Ya modal nekat aja . Toh di sini aturannya semua sudah jelas. Meskipun tiap kota beda aturan, tapi jelas. Yang pasti nggak ada yang namanya wilayah ini punya si pengamen ini. Semua bisa diatur dengan rapi kok,'' papar Kang Dodi. Bagaimana dengan urusan pajak dan ada pihak-pihak yang suka malak nggak ? ''Di setiap negara bagian memang ketentuannya lain-lain. Di sini di Canberra, misalnya, kalau pendapatan setahun di bawah batas tidak perlu membayar pajak. Di Sydney, selama setahun saya harus bayar jumlah tertentu untuk bisa tetap manggung di suatu tempat. Di Adelaide lain lagi. Tapi itu semua bisa diatur yang penting kita harus jujur sama mereka (Pemerintah Australia),'' ungkap Kang Dodi. Setuju, Kang!

08 March 2007

Opini: System Transportasi Indonesia


Sistem transportasi di indonesia menganut system ARISAN ! anda tinggal menunggu giliran kapan akan mendapatkannya, kalau memakai kapal terbang tunggu giliran jatuh, kalau memakai kapal laut tunggu giliran tenggelam, kalau memakai darat tunggu terguling atau tabrakan


03 March 2007

Gadget: Cara posting dari HaPe

Sebagian orang masih penasaran cara posting dari HaPe ke BLOG istilahnya “MOBLOG” terutama pada saat in the middle of no where dimana jauh dari computer/ laptop tetapi ada moment penting yang harus segera di abadikan ke blog Setelah hunting dan searching kaditu kadieu ternyata caranya sangat cing-cay alias mudah banget bo!. Kaga percaya ? coba aja tips di berikut ini…..

Ada banyak situs yang menawarkan hal tsb berikut metode dan kelebihannya masing2 dari mulai yang install program di HaPe dll tetapi umunya memakai metode “e-mail” agar bisa poting dari HaPe ke Blog diantaranya:.

I. Langsung e-mail ke “mail to blogger adress”
Caranya setelah login ke Blogger masuk ke menu Setting-->E-mail dan ketikan/ tentukan “secret namenya” Yourusername.secrretname@blogger.com

(Contoh : abah-ruli13.bogormania@blogger.com)
Jangan lupa di save, nah e-mail tsb yang akan menjadi tujuan posting ke Blogger. Aku sudah coba beberapa kali hasilnya masih kayak PLN kadang “on” kadang “off” alias kaga pasti dan parahnya tanpa ada notifikasi dari pihak blogger berikutnya tidak support image/ gambar so postingnya hanya bisa text saja..

II. Melalui situs Flickr.com
Situs ini http://flickr.com/help/blogging/ sebenarnya khusus untuk blog photo tetapi situs ini menyediakan satu fasilitas untuk bisa forward atau posting ke blog tertentu. Kita tinggal setting alamat blognya lalu menentukan templatenya, setelah itu barulah diberikan satu alamat e-mail. Nah lewat alamat e-mail tsb kita bisa posting via HaPe. Base on pengalaman saya cukup real time dari mulai posting sampai dengan muncul di Blog yang dituju tetapi ingat anda harus attach gambar kalau tidak, akan di tolak dengan menampilkan notifikasi error posting ke alamat e-mail anda!.

III. Melalui situs Blogmailr
Salah satu situs http://blogmailr.com menurut saya sangat simple dan straight forward juga hasilnya cukup lumayan karena bisa posting hampir ke semua blog platform (wordpress, blogger, blogsome dll) tetapi masih ada satu titik kelemahannya yaitu “Lambreta” alias lambat sekali muncul di Blognya bahkan bisa berhari-hari…ha..ha.. coba saja sendiri..!.

Pertanyaan berikutnya, emang semua HaPe bisa melakukan hal tsb? Ya tidaklah! HaPenya harus sudah support E-mail ! baik POP3 atau IMAP juga harus di setting dulu. Caranya, beli tabloid Pulsa (bukan promosi lho), atau tanya langsung ke providernya (indosat, telkomsel, dll) atau bisa juga bertanya ke dealer resmi HaPe anda.

Sebagai contoh/ patokan cara setting di HaPe saya pakai Motorola A780 dengan e-mail account di yahoo.com :

1. Send setup/ outgoing mail:
~ server : smtp.mail.yahoo.com
~ port : 25
~ E-mail : isi dengan alamat e-mail anda (contoh: abah@yahoo.co.id)
~ Authentication : On
~ centang tanda “same as receive setup”

2. Setup POP3 atau IMAP (umumnya pakai POP3)

3. Receive setup/ incoming mail:
~ Server : pop.mail.yahoo.com
~ port : 110
~ username : isi dengan nama user anda (contoh: borokok)
~ password : isi dengan password login anda (contoh: ember)
~ re-enter password: idem

Nah….! sampai disini, kalau tangan anda sudah gatal tinggal ambil HaPe segera abadikan moment penting tersebut dan segera posting ke Blog anda !. selamat berjuang semoga berhasil.