Melepas penat kerjaan kemana nich ? setelah rembukan dengan teman kerja akhirnya sepakatat pilih kegiatan yang berbau adventure maka kami pilih “Rafting” ke sungai citarik-Sukabumi, maklumlah cakep-cakep begini Abah dulu sewaktu masih kuliah aktif di kegiatan MAPALUS (Mahasiswa Pencinta Paha Mulus..eit.maksudnya Pencinta Alam). Kami setuju pilih route yang terjauh kurang lebih berjarak 17 km dan akan ditempuh dalam waktu +/- 3 jam hingga sampai di pantai Pelabahun Ratu. Selama perjalanan dari Kantor (meeting point) menuju Citarik, kami disuguhi pemandangan yang cukup menyejukan mata diantaranya hamparan perkebunan teh dan berseliwerannya gadis desa mengejar angkot desa. Tepat jam 12.00 siang kami sudah sampai di bibir manis sungai Citarik....selajutnya
Setelah acara makan siang dan menyelesaikan seluruh administrasi, kami semua di brief terlebih dahulu oleh para guide dari team “Arus Liar” cara-cara sederhana untuk mendayung, survive apabila terjatuh dll. Satu perahu terdiri dari 6 orang dgn 1 guide sehingga total rombongan Abah terdiri dari 5 perahu. Satu demi satu segeralah kami mengayuh perahu tsb. Jeram demi jeram kami lalui penuh dengan teriakan dan ayunan tangan–tangan halus dan lembut para pekerja kantoran. Setiap jeram ternyata mempunyai istilah atau panggilan masing-masing diantaranya “jumping jack flash” karena apabila melalui jeram tsb perahu akan terangkat keatas, ada juga istilah jeram “Kuda Liar” karena melawati jalur ini perahu seakan-akan terombang-ambing persis kayak naik kuda liar.
Ditengah perjalanan kami berhenti untuk sekedar istirahat dan menikmati deburan suara jeram, kami disuguhi kelapa muda yang dipetik langsung dari ponhon. Selepas ini ternyata masih banyak jeram-jeram lainnya yang benar-benar bikin adrenalin kita naik. Inilah moment yang sangat seru dan dinantikan yaitu apabila ada wanita yang terjatuh dan hanyut segeralah semua pria berusaha menolong apalagi kalau wanita tsb cantik dan bening, tapi sangat ironis dan lucu kalau giliran yang jatuh bernama “PRIA” apalagi berbadan gendut yah sudah ….bye...bye..…harus berusaha sendiri paling banter dapat siulan dan bahan tertawaan, GENDER rupanya berpengaruh besar dalam hal ini.
Sisa 4 km lagi sudah tidak ada jeram dan arusnya mulai menurun melewati perkampungan penduduk. Disinilah asyiknya kalau rafting pilih vaktu yang sore hari karena kita akan disuguhi pemandangan yang exciting yaitu para penduduk setempat yang mandi secara beramai-ramai hanya mengenakan pakain ala kadarnya, lumayan lah cuci mata setelah menempuh perjalan yang melelahkan. Tepat jam 5 sore rombongan kami sudah sampai di garis finÃsh dan segera diantar menuju hotel untuk segera mandi, berkemas makan malam dan cabut lagi menuju habitat masing-masing dengan harapan tubuh dan pikiran sudah refresh lagi untuk menghadapi kerjaan rutin kantor.
TIP-TIPS khusus dari Abah:
1. Hindari satu perahu bersama orang (maaf) gemuk.karena perahu mudah oleng bahkan bisa terbalik dan ini bisa merepotkan seluruh team…he.he.!
2. Lebih asyik satu perahu yang banyak ceweknya, teriakannya bikin seru dan ramai , kelemahannya yaitu perahu kaga maju-maju karena tenaga untuk mendayung kurang kuat.
3. Hindari memakai pakian tipis dan celana panjang yang susah kering semisal levis, kalau memungkinkan pakailah pakaian untuk diving/ nyelam agar tubuh tetap hangat apalagi untuk rute/ track yang jauh.
4. Jangan pernah pakai kacamata renang karena memang bukan mau berenang.
5. Gunakan “sun block” hanya untuk yg berkulit putih kalau yg sudah (maaf) gelap dari lahirnya tidak terlalu berpengaruh sungguh ….!
Setelah acara makan siang dan menyelesaikan seluruh administrasi, kami semua di brief terlebih dahulu oleh para guide dari team “Arus Liar” cara-cara sederhana untuk mendayung, survive apabila terjatuh dll. Satu perahu terdiri dari 6 orang dgn 1 guide sehingga total rombongan Abah terdiri dari 5 perahu. Satu demi satu segeralah kami mengayuh perahu tsb. Jeram demi jeram kami lalui penuh dengan teriakan dan ayunan tangan–tangan halus dan lembut para pekerja kantoran. Setiap jeram ternyata mempunyai istilah atau panggilan masing-masing diantaranya “jumping jack flash” karena apabila melalui jeram tsb perahu akan terangkat keatas, ada juga istilah jeram “Kuda Liar” karena melawati jalur ini perahu seakan-akan terombang-ambing persis kayak naik kuda liar.
Ditengah perjalanan kami berhenti untuk sekedar istirahat dan menikmati deburan suara jeram, kami disuguhi kelapa muda yang dipetik langsung dari ponhon. Selepas ini ternyata masih banyak jeram-jeram lainnya yang benar-benar bikin adrenalin kita naik. Inilah moment yang sangat seru dan dinantikan yaitu apabila ada wanita yang terjatuh dan hanyut segeralah semua pria berusaha menolong apalagi kalau wanita tsb cantik dan bening, tapi sangat ironis dan lucu kalau giliran yang jatuh bernama “PRIA” apalagi berbadan gendut yah sudah ….bye...bye..…harus berusaha sendiri paling banter dapat siulan dan bahan tertawaan, GENDER rupanya berpengaruh besar dalam hal ini.
Sisa 4 km lagi sudah tidak ada jeram dan arusnya mulai menurun melewati perkampungan penduduk. Disinilah asyiknya kalau rafting pilih vaktu yang sore hari karena kita akan disuguhi pemandangan yang exciting yaitu para penduduk setempat yang mandi secara beramai-ramai hanya mengenakan pakain ala kadarnya, lumayan lah cuci mata setelah menempuh perjalan yang melelahkan. Tepat jam 5 sore rombongan kami sudah sampai di garis finÃsh dan segera diantar menuju hotel untuk segera mandi, berkemas makan malam dan cabut lagi menuju habitat masing-masing dengan harapan tubuh dan pikiran sudah refresh lagi untuk menghadapi kerjaan rutin kantor.
TIP-TIPS khusus dari Abah:
1. Hindari satu perahu bersama orang (maaf) gemuk.karena perahu mudah oleng bahkan bisa terbalik dan ini bisa merepotkan seluruh team…he.he.!
2. Lebih asyik satu perahu yang banyak ceweknya, teriakannya bikin seru dan ramai , kelemahannya yaitu perahu kaga maju-maju karena tenaga untuk mendayung kurang kuat.
3. Hindari memakai pakian tipis dan celana panjang yang susah kering semisal levis, kalau memungkinkan pakailah pakaian untuk diving/ nyelam agar tubuh tetap hangat apalagi untuk rute/ track yang jauh.
4. Jangan pernah pakai kacamata renang karena memang bukan mau berenang.
5. Gunakan “sun block” hanya untuk yg berkulit putih kalau yg sudah (maaf) gelap dari lahirnya tidak terlalu berpengaruh sungguh ….!