Prolog, pada dasarnya Allah sudah mengetahui dan mengatur keperluan kita di muka bumi ini sebagai “khalipah” dari dulu, sekarang sampai hari kiamat datang. sehingga Kegiatan kita bobotnya 80% lebih ke hubungan sosial/ bermasyarakat (horizontal) dan sisanya 20% hubungan dgn Allah (vertical). Tak percaya ? kita coba asumsikan dan analogikan:
~ Dari total alokasi waktu satu hari 24 jam, hampir 12 jam dihabiskan dengan bekerja/ beraktifitas dan bersosial sisanya Allah menetapkan untuk beribadah dan istirahat malam hari. (tidak termasuk PSK, bartender, penjaga hotel, satpam siapa suruh bekerja malam hari ! , wong Allah menciptakan siang untuk berjalan di muka bumi sedangkan malam hari untuk istirahat….he..he.. pendapat pribadi nich).
~ Sahdan, dijaman Nabi Muhamad SAW ada hamba Allah bernama Aasad, beliau sangat rajin dan taat beribadah. Kesehariannya hanya di isi dengan shalat, zikir, tahajud, membaca alquran dan yg paling hebat selalu dilakukan di masjid. Semua sahabat tak meragukan lagi ke sholehannya sampai suatu saat beliau meninggal dunia dan pada saat akan di kebumikan Nabi Muhamad SAW berucap “ Kasihan si Asad, seharusnya dia mendapatakan baginnya yg layak”. Sambil terkejut para sahabat bertanya “ bukankah beliau yg paling rajin beribadah diantara kita, bahkan sebelum Baginda datang ke mesjid beliau sudah ada menyambut Baginda?”. Betul wahai sahabat, tetapi dia lupa satu hal “ tidak pernah menyentuh istrinya, kurang mengasihi anak-anaknya dan jarang menyapa tetangga dan saudaranya!”.(ingat bobot horizontal lebih banyak daripada yg vertical)
Kembali ke jumlah rakaat:
~ Shubuh 2 rakaat, waktunya pendek, manusia butuh persiapan lebih awal untuk bersosial / beraktifitas bahkan dijaman sekarang seperti saya jam 5.30 sudah harus pergi menuju kantor kalau tidak wasalam absen merah melulu ujung-ujungnya bonus berkurang ..he..he. Hal ini sesuai dgn anjuran Allah untuk berjalan dimuka bumi (ikhtiar/usaha red) dimulai dari terbit matahari s/d terbenam matahari. Coba bayangkan kalu kita diharuskan shalat Shubuh 4, 8, atau bahkan 10 rakaat.
~ Dhuhur & Ashar 4 rakat, Allah maha mengetahui dari pagi s/d siang hari dilanjutkan sore hari kita sdh banyak melakukan dosa-dosa kecil. seperti bergunjing, ngomong yg tdk perlu apalagi sambil berbohong atau bahkan diantara kita yg sudah merasa modern buka internet/ e-mail jorok (he..he..iyah juga sih) nah untuk menghpusnya diwajibakn masing-masing 4 rakaat.
~ Maghrib 3 rakaat, peralihan dari siang menuju malam hari cukup singkat sehingga Allah cukup memberikan 3 rokaat
~ Isya 4 rakaat, inilah waktu yg terpanjang dan terpenting, dimana umumnya kita lagi istirahat dan tidak terjaga maka syaetan segera menyususun strategy bersama orang-orang jahat untuk berusaha mempengaruhi kita baik melalui mimpi, dukun santet dll (berbuat jahat). Ingat QS An-Nas dan Al-Ikhlas. Untuk mengatisipasi Allah mengajurkan kita berdoa sebelum tidur dan shallat Tahajud, karena secara metafisika roh kita pada saat tertidur tercabut dan terikat tetapi tidak terlepas karena kalau terlepas berarti meneninggal.
Walahuallam, mari kita ambil intisarinya.